DISUKAI DAN DIBENCI IBLIS
DISUKAI DAN DIBENCI IBLIS
Diriwayatkan dari Nabi Isa as bahwa dia berkata kepada Iblis, "Manusia seperti apa yang paling engkau sukai?". Iblis menjawab, "Seorang mukmin yang bakhil (kikir)". Nabi Isa as bertanya lagi, "Lalu manusia seperti apa yang paling engkau benci?". Iblis menjawab, "Seorang fasik yang dermawan". Nabi Isa as berkata, "Mengapa demikian?". Iblis menjawab, "Sungguh aku berharap orang mukmin itu akan tergelincir dalam kedurhakaan dengan kebakhilannya (kekikirannya), dan aku takut kalau orang fasik tadi akan terhapus keburukannya karena kedermawanan yang ia miliki". (Syaikh Abdul Qadir Jailani)
ORANG BERILMU YANG MASUK NERAKA
Kelak di hari kiamat, seseorang akan dihadapkan dan dilemparkan ke neraka. Maka berserakanlah isi perutnya keluar, lalu ia diputar-putar dengan itu seperti keledai memutari kilangan. Kemudian penduduk neraka menghampirinya dan bertanya, “Wahai fulan, apa dosamu? Bukankah engkau suka beramar makruf nahi mungkar?” Ia menjawab, “Ya aku memang menyuruh yang makruf, tetapi aku sendiri tidak melakukannya. Aku melarang yang mungkar, tetapi aku sendiri melanggarnya” (HR Muslim)
KESALAHAN-KESALAHANMU AKAN MENIMPAMU KEMBALI DALAM BENTUK MUSIBAH
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)” (Asy Syuura 30)
Nabi Muhammad saw bersabda, “Seorang hamba tidak akan tertimpa bencana, besar atau kecil, kecuali karena suatu kesalahan. Dan ALLAH memaafkan sebagian besar kesalahan itu” (HR Tirmidzi)
PERBAIKILAH NIATMU ATAU AMALMU AKAN SIA-SIA
Rosulullah saw bersabda, “Orang pertama-tama diadili kelak di hari kiamat adalah orang yg mati syahid. Ia dihadapkan ke pengadilan, lalu diajukan kepadanya nikmat-nikmat yang telah dia peroleh, dan dia mengakuinya. Lalu ALLAH bertanya kepadanya, “Apa yang telah engkau perbuat dengan nikmat itu?”. Ia menjawab, “Aku berperang di jalan-MU hingga aku mati syahid”. ALLAH berkata, “Engkau berdusta. Sesungguhnya engkau berperang supaya disebut pemberani, dan sebutan itu telah engkau peroleh”. Kemudian ia diseret dengan muka telungkup dan dilemparkan ke neraka.
Selanjutnya, dihadapkan orang alim yang belajar dan mengajarkan ilmunya serta membaca AL-Quran. Diajukan kepadanya nikmat-nikmat yang telah dia peroleh, dan dia mengakuinya. Lalu ALLAH bertanya kepadanya, “Apa yang telah engkau perbuat dengan nikmat itu?”. Ia menjawab, “Aku belajar, menhajar, dan membaca AL-Quran karena Engkau.” ALLAH berkata, “Engkau berdusta. Sesungguhnya engkau belajar supaya disebut sebagai orang alim, dan engkau membaca AL-Quran supaya disebut sebagai qari’ (ahli baca), dan sebutan itu telah kau peroleh.” Kemudian ia diseret dengan muka telungkup dan dilemparkan ke neraka.
Sesudah itu, dihadapkan pula orang yang diberi kekayaan oleh ALLAH dengan berbagai macam harta. Diajukan kepadanya nikmat-nikmat yang telah dia peroleh, dan dia mengakuinya. Lalu ALLAH bertanya kepadanya, “Apa yang telah engkau perbuat dengan nikmat itu?”. Ia menjawab, “Aku tak melewatkan satu jalan pun yang Engkau sukai seseorang menginfakkan harta di dalamnya kecuali aku melakukannya karena Engkau”. ALLAH berkata, “Engkau berdusta. Sesungguhnya engkau melakukan itu supaya disebut pemurah, dan sebutan itu telah engkau dapatkan”. Kemudian ia diseret dengan muka telungkup dan dilemparkan ke neraka. (HR Muslim)
SUAMI ISTRI YG MENCARI RIDHO ALLAH
Allah merahmati seorg suami yg bangun di malam hari lalu dia shalat dan membangunkan istrinya,jika sang istri enggan, ia percikkan air ke wajahnya dan Allah merahmati seorg istri yg bangun di malam hari lalu ia shalat dan membangunkan suaminya jika suaminya enggan, ia percikkan air pd wajahnya (HR abu Daud)
Jangan Membongkar Aib Saudara Muslim
Rosulullah saw bersabda, “Janganlah kamu menyakiti kaum muslim. Janganlah kamu mempermalukan mereka. Janganlah kamu mengintip-ngintip (mencari-cari) aib mereka. Barangsiapa yang membongkar-bongkar aib saudaranya orang islam, ALLAH akan membongkar aibnya. Barangsiapa yg dibongkar aib nya oleh ALLAH, ALLAH akan mempermalukannya, bahkan ditengah keluarganya” (Kado Pernikahan Untuk Istriku, 2001)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar