Senin, 06 Juni 2011

Jangan membuka aib orang lain

Ada seorang laki-laki datang menghadap Umar bin Khattab, “Di masa jahiliah aku mempunyai seorang putrid yg dulunya pernah aku kubur hidup-hidup sewaktu ia masih kecil. Tetapi sebelum ia meninggal aku sempat mengeluarkan kembali dan ketika kami masuk Islam maka ia pun ikut masuk islam bersamaku. Kemudian ia berzina sehingga ia terkena hokum ALLAH. Maka aku ambilkan sebuah pisau agar ia menyembelih dirinya sendiri. Ketika ia telah melukai dirinya, maka aku kasihan kepadanya sehingga aku selamatkan ia. Kemudian ia segera bertobat dengan tobat yang sesungguhnya. Ketika ia dipinang oleh seorang lelaki, maka aku kabarkan segala yang pernah dialaminya.
Jawab Umar, “Mengapa engkau sengaja memberitahukan kepada orang lain tentang rahasia-rahasia yang telah ditutupi oleh ALLAH. Andaikata engkau beritakan kepada salah seorang pun tentang pengalaman pahitnya yang dialaminya tadi, pasti akan aku cambuk engkau di depan umum agar dijadikan pelajaran bagi orang lain. Sebaiknya segera engkau nikahkan ia dengan orang yang baik sebab ia adalah seorang wanita yang baik”.
Rosulullah saw bersabda, “Barangsiapa menutupi keburukan seorang muslim, maka ia seperti seorang yang telah menyelamatkan jiwa seorang anak kecil yang dikubur hidup-hidup oleh ayahnya” (Kehidupan Para Sahabat Rosulullah saw, 2003)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar