Sabtu, 29 Januari 2011

Karomah wali jaman modern

Menurut kesaksian Arifin Junaedi, mantan sekretaris KH Abdurrahman Wahid 1989-1994, ada beberapa kejadian aneh yang menjadi tanda bahwa Gus Dur seorang Wali. Pertama, ketika sedang tahlil di makam seorang Wali di jawa tengah tiba-tiba tercium bau kembang melati. Kelambu makam itu pun tergerak-gerak seperti tertiup angin. Padahal makam itu tertutup rapat. Selesai tahlil, Gus Dur ngomong sendiri seperti seperti berdialog dalam bahasa jawa kromo inggil bercampur bahasa arab. Ketika ditanya, Gus Dur mengaku bahwa ia baru saja berdialog dengan wali itu.

Kedua, "Kalau saya bawa informasi, demikian penuturan Arifin Junaedi, ketika saya sampai ternyata Gus Dur sudah tahu duluan. Saya semakin heran, kalau dia dapat buku baru, dia itu cuma lihat covernya, terus daftar isinya, kemudian buka-buka sebentar. Tapi ketika lain kali dia ngoomong, materinya sama persis di buku itu"

Ketiga, pada tahun 1995 Gus Dur berbicara kepada H muhfid A Busyairi, "Sebentar lagi Pak Harto turun (dari jabatan presiden) dan semua orang bakal datang kepada dia". Mas Mufid bilang kepada saya, "Gus Dur itu ngomong apa. Mimpi kali orang ini". Tiga tahun kemudian, Mas Mufid ngomong pada saya, "Apa yg diomongkan Gus Dur itu benar". Jadi , menurut Arifin Junaedi, hal-hal seperti ini yg membuat orang, bukan saja dari kalangan bawah NU, tetapi juga kalangan atas NU, menjadi percaya bahwa Gus Dur itu Wali.

Keyakinan bahwa Gus Dur itu seorang Wali bukan hanya datang dari kalangan NU, tetapi juga dari kalangan Muhammadiyah. Dalam satu wawancara di televisi swasta (ANteve) selasa 26 Oktober 1999, Prof. M. Darwan Rahardjo mengatakan bahwa Gus Dur itu wali dan sangat brilliant sekali. Alasannya, Gus Dur belajar bahasa inggris cepat sekali dan pidatonya dengan bahasa inggris bagus sekali.

KHA Shahibulwafa Tadjul Arifin atau Abah ANom, dalam pandangan murit-muritnya diyakini sebagai seorang wali. Mereka meyakini bahwa Abah Anom telah meraih derajad kewalian karena memiliki karamat atau kemampuan supranatural yang menakjubkan. Menurut KH Zainal Abidin Aminullah, keramat/karomah Abah Anom sudah tidak terhitung lagi. Salah satunya, ketika seorang murid membawa sebotol air ke hadapan Abah Anom untuk diberi doa gunu kesembuhan seorang yang sakit, murit itu merasa kecawa karena Abah ANom tidak membaca sepotong doa pun pada botol air itu. Abah Anom hanya menyentuhnya dengan telunjuk. Lalu murid itu membuangnya pada sebuah kolam ikan, tiba-tiba ikan dikolam itu mati.

KH Muhammad Kholil Bangkalan (1835-1925) sejak muda telah memiliki karomah. Ketika belajar di pesantren Langitan, Tuban, Kholil pernah membuat terpana KH Muhammad Noer, gurunya. Suatu hari ketika shalat berjamaah yang diimami Kiai Noer, Kholil tertawa terbahak-bahak. Alasannya, ia melihat Kiai Noer sedang mengaduk-aduk nasi di bakul. Kiai Noer mengakuio pada waktu shalat ia sedang lapar sehingga terus membayangkan nasi dibenaknya. (Apakah Wali itu ada?, 2005)

1 komentar:

  1. Nabi aja ngobatin orang berdoa....
    Zaman skrng itu ; - Zaman ilmu pasti & Zaman sebab-akibat. .... pahamkan..???

    BalasHapus