Suatu hari setelah Rosulullah saw wafat, Abu Bakar ra mendatangi seorang pengemis yahudi buta dan memberikan makanan kepadanya. ketika Abu Bakar ra mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil berteriak, "siapakah kamu?'
Abu Bakar ra menjawab, "aku orang yang biasa datang"
"bukan! engkau bukan orang yang biasa mendatangiku" jawab si pengemis buta. orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut dengan mulutnya, setelah itu ia berikan padaku dengan mulutnya sendiri"
Abu bakar tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata dengan pengemis itu, "aku memang bukan orang yang biasa datang kepadamu. aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. ia adalah Muhammad Rosulullah saw"
Setelah pengemis itu mendengar cerita Abu Bakar ra, ia pun menangis dan kemudian berkata, "Benarkah demikian? selama ini, aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikit pun. ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia". Pengemis yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat di hadapan Abu Bakar ra.
Demikian Rosulullah saw mengajarkan kepada kita untuk bersabar menahan amarah, dengan tidak membalas keburukan dengan hal-hal yang buruk pula. (Dahsyatnya sabar, 2010)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar