Diceritakan dari Abdullah bin al-Mubarak bahwa pada suatu hari datang kepadanya seorang peminta-minta, ia memiliki sedikit makanan. Dan Abdullah tidak memiliki apapun kecuali sepuluh butir telur. Abdullah menyuruh pelayannya untuk memberikannya. Pelayan tersebut memberikan sembilan butir, sedang yg satu lagi ia sembunyikan. Pada sore hari, ketika matahari mulai tenggelam, datanglah seorang laki-laki ke rumah Abdullah, lelaki itu berkata, "Ambillah bakul ini". Bakul tersebut berisi telur yang jumlahnya sebanyak sembilan puluh butir telur. Setelah itu, ia memanggil pelayannya dan bertanya, "Dimanakah telur yg lainnya? Berapa butir yg engkau berikan kepada pengemis tadi?". Pelayannya menjawab, "Aku memberikan sembilan butir, dan yg satu aku simpan untuk berbuka". Abdullah berkata, "Engkau telah berhutang kepada kami sebanyak sepuluh butir telur". (Syaikh Abdul Qadir Jailani)
nb : pelayan tersebut berhutang 10 butir karena dia menyembunyikan 1 butir telur yg seharusnya berlipat menjadi 10 butir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar