Syaikh Abdul Qadir Jailani berkata, "Aku bersama para murit Syaikh Ahmad mengikuti beliau keluar baghdad. Setibanya dijembatan yahud, beliau mendorongku sampai akau tercebur ke sungai -pada saat itu udara sangat dingin- kemudian mereka berlalu dan meninggalkanku. Aku berkata dalam hati, 'Aku berniat untuk mandi jum'at'. Saat itu aku mengenakan jubah sufi dan dilenganku terdapat sebuah jubah lagi yang membuatku harus mengangkatnya agar tidak basah. Aku keluar dari air lalu memeras jubah tersebut dan menyusul mereka dalam kondisi kedinginan yang menusuk hingga ke tulang. Melihat kondisiku, para muritnya bermaksut untuk menolongku namun beliau melarang mereka seraya berkata, "Apa yang aku lakukan adalah untuk mengujinya dan aku mendapatinya bagai gunung, kokoh tak bergerak". (Mahkota Para Aulia, 2005)
nb : bagai gunung kokoh tak bergerak maksudnya dalam menghadapi ujian, beliau seperti gunung yang kokoh, tanpa mengeluh, tidak menolak, tidak marah, tidak meminta bantuan makhluk. Dan beliau menerima, ridho dan bersabar atas semua ketetapan dan takdir ALLAH yang ditimpakan kepadanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar